Cara Memperbanyak Pohon: Teknik dan Metode Tingkat Lanjut
Cara Memperbanyak Pohon: Teknik dan Metode Tingkat Lanjut
Perbanyakan pohon, proses memperbanyak pohon yang ada, merupakan keterampilan penting bagi tukang kebun, ahli kebun, dan ahli hortikultura. Artikel ini membahas beberapa metode, termasuk pelapisan udara, okulasi, dan lain-lain, untuk membekali Anda dengan teknik yang beragam dan efektif dalam memperbanyak pohon.
1. Lapisan Udara
pelapisan udara
Pelapisan udara mirip dengan pengambilan stek tetapi membiarkan potongan menempel pada tanaman induk hingga berakar. Cara ini cocok untuk berbagai tanaman, termasuk tanaman hias tropis dan pohon buah-buahan seperti apel dan jeruk. Keuntungan dari pelapisan udara termasuk pasokan kelembaban yang terus menerus dari tanaman induk dan produksi spesimen besar yang cepat. Waktu terbaik untuk melakukan pelapisan udara adalah pada musim semi atau pertengahan musim panas, menggunakan tunas dari tahun sebelumnya atau tahun ini. Prosesnya berupa membuat sayatan pada batang, memasukkan tusuk gigi agar tetap terbuka, menambahkan hormon perakaran, dan membungkusnya dengan sphagnum moss basah dan bungkus plastik. Biasanya diperlukan waktu satu hingga tiga bulan hingga akar muncul sebelum tanaman baru dapat dilepas dan dimasukkan ke dalam pot.
2. Okulasi di Bawah Kulit Kayu (Bark Grafting)
Cangkok kulit kayu merupakan teknik yang relatif sederhana dan tidak memerlukan alat khusus. Ini efektif untuk cabang dengan diameter 1 inci hingga beberapa inci. Prosesnya meliputi pembuatan irisan pada kulit batang dan penyiapan batang atas (bahan okulasi) dengan potongan panjang dan potongan pendek agar mudah dimasukkan. Batang atas kemudian dimasukkan ke dalam celah dan diamankan, mungkin dengan paku atau selotip, dan cangkokan dilindungi dengan lilin. Metode ini biasanya digunakan untuk mengolah tanaman yang sudah ada dan mengganti kultivar di kebun buah-buahan tanpa menanam pohon baru.
3. Metode Perbanyakan Lainnya
Stek: Metode tradisional ini melibatkan pengambilan sebagian kecil pohon, seperti batang atau cabang, dan mendorongnya untuk menumbuhkan akar di air, tanah, atau media perakaran khusus. Perbanyakan stek yang berhasil memerlukan perawatan kelembapan, suhu, dan hormon yang tepat.
Layering: Mirip dengan layering udara tetapi melibatkan pembengkokan cabang ke tanah dan menutupinya dengan tanah. Akar berkembang di sepanjang bagian yang terkubur, memungkinkan pemisahan menjadi pohon baru. Cara ini berguna untuk tanaman yang sulit berakar dengan cara lain.
Pembagian: Digunakan terutama untuk tanaman tahunan, pembagian melibatkan pemisahan tanaman yang ada menjadi beberapa bagian, masing-masing mampu tumbuh menjadi individu baru. Cara ini cocok untuk tanaman yang secara alami membentuk rumpun atau koloni.
Mikropropagasi (Kultur Jaringan): Metode berbasis laboratorium yang melibatkan penanaman planlet dari jaringan tanaman kecil yang ditempatkan dalam media kaya nutrisi. Metode ini ideal untuk produksi tanaman secara massal dan digunakan untuk spesies langka atau terancam punah serta produksi tanaman bebas penyakit.
Perbanyakan Stolon, Rimpang, Umbi, dan Umbi: Metode yang kurang umum ini melibatkan penggunaan bagian tanaman seperti stolon (batang di atas tanah), rimpang (batang bawah tanah), umbi, dan umbi untuk perbanyakan. Masing-masing memiliki aplikasi spesifik tergantung pada jenis tanaman.
Memahami berbagai metode perbanyakan pohon ini membuka banyak kemungkinan untuk menciptakan tanaman baru, melestarikan spesies, dan meningkatkan kebun dan kebun buah-buahan. Masing-masing metode memiliki penerapan dan manfaat yang unik, sehingga memungkinkan dilakukannya pendekatan yang disesuaikan tergantung pada jenis pohon dan hasil yang diinginkan. Baik untuk tujuan pribadi atau komersial, menguasai teknik-teknik ini dapat berkontribusi secara signifikan terhadap keberhasilan upaya berkebun dan budidaya pohon.