Kenali Istilah Bearish, Ini Pengertian dan Faktor Penyebabnya!
Bagi investor yang telah lama terjun dalam dunia investasi saham, istilah bullish dan bearish tidaklah asing. Kedua istilah tersebut menggambarkan nilai pasar sedang terapresiasi atau depresiasi. Bearish adalah lawan kata dari bullish yang gampangnya dapat dipahami sebagai kondisi pasar yang sedang melemah. Apa itu dan faktor penyebabnya? Yuk, kita kupas tuntas pada artikel berikut!
Pengertian Bearish
Secara etimologis, bearish berasal dari beruang yang menggunakan cakarnya dengan pola gerakan dari atas ke bawah. Gestur ini berarti transaksi penjualan saham meningkat dan harganya di pasar menurun atau melemah. Perlu kamu tahu kalau kondisi market dapat dikatakan bearish apabila penurunannya sudah 20% atau lebih. Periode ini ditandai dengan penurunan harga saham dalam kurun waktu yang cukup lama. Pelemahan bursa dalam waktu lama memberi dampak berupa melambatnya perekonomian hingga peningkatan angka pengangguran.
Faktor Penyebab Bearish
Beberapa faktor penyebab bearish adalah sebagai berikut:
1. Penawaran dan Permintaan
Salah satu ciri khas dari pasar bearish adalah peningkatan transaksi penjualan di bursa. Namun, di sisi lain, jumlah transaksi pembelian menurun drastis. Akibatnya, harga saham di bursa mengalami penurunan secara signifikan.
2. Psikologi Investor
Kondisi pasar sedikit banyak dipengaruhi dan ditentukan oleh kondisi psikologis dan keputusan yang diambil para investor. Periode ini menimbulkan sentimen negatif terhadap market. Pelemahan harga aset di bursa menggoyahkan kepercayaan investor terhadap pasar. Makanya, nggak heran kalau banyak investor menjual kepemilikan sahamnya dan memindahkannya pada aset risiko rendah seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, obligasi, maupun deposito. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari risiko kerugian terus menerus saat periode tersebut.
3. Sentimen Kegiatan Perekonomian
Berbeda dengan kondisi bullish, istilah ini kerap dikaitkan dengan perekonomian yang melemah. Sebagian besar bisnis tidak mendapatkan keuntungan besar akibat menurunnya tingkat pembelian konsumen. Penurunan minat beli konsumen mengakibatkan harga saham di bursa mengalami penurunan.
Perbedaan Market Bearish dan Bullish
Perbedaan yang mencolok antara dua kondisi pasar ini adalah terletak pada tren harga saham dan sikap dari investornya dalam menghadapinya. Ketika kondisi market sedang bearish, maka dapat diartikan bahwa sebagian besar investor merasa pesimis atau berhati-hati dengan kondisi perekonomian yang belum meyakinkan, terlebih tren harga pasar melemah 20% atau lebih.
Sebaliknya, saat bullish investor merasa optimis dengan kondisi pasar sehingga mendorong mereka untuk membeli saham di bursa. Terlebih lagi pada kondisi ini, market menguat 20% bahkan lebih.
Pada dasarnya, kondisi pasar akan berpengaruh terhadap keputusan investasi seseorang. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk mengenali tren pasar sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Baca juga: Mengenal IHSG, Fungsi, Cara Kerja, dan Dampaknya Pada Harga Saham
Sikap Investor Saat Market Bearish
Tren bearish di bursa seringkali menimbulkan kepanikan investor sehingga banyak yang melakukan cut loss alias jual rugi kepemilikan sahamnya. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari kerugian lebih lanjut. Namun, ada sebagian investor yang memanfaatkan momentum merah membara bursa sebagai kesempatan emas untuk menambah portofolio saham dan reksadana sahamnya. Harapannya, dalam jangka panjang keuntungan yang mereka berpotensi lebih tinggi.
Berinvestasi langsung pada saham sangat berisiko bagi investor pemula. Jadi, banyak ahli menyarankan untuk berinvestasi pada reksadana saham (RDS) saja. Investasi RDS tidak membutuhkan kemampuan analisis mendalam, karena ada manajer investasi yang siap menyusun strategi dalam mengelola dana investor.
Baca juga: 5 Rekomendasi Reksadana Saham Terbaik [Update 2022]
Tren bearish adalah momentum emas untuk mulai berinvestasi RDS atau menambah portofolio RDS. Di aplikasi tanamduit, tersedia berbagai pilihan produk reksadana yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuanganmu.
Yuk, download tanamduit dan mulai investasi reksadana saham sekarang!