Apa itu Yield to Maturity? Ini Pengertian, Cara Menghitung dan Contohnya
Dalam investasi, yield adalah tingkat pengembalian berdasarkan suku bunga, bukan dari selisih kenaikan harga yang memiliki berbagai jenis antara lain current yield, yield to maturity, yield to call, yield to worst, dan dividend yield. Istilah ini penting kamu ketahui saat terjun ke dunia investasi.
Hal ini karena ada berbagai perusahaan dengan imbal hasil tinggi tetapi persentase profit investor ternyata rendah. Melalui penjelasan artikel berikut, kamu dapat mengetahui tentang pengertian, cara menghitung, dan mempelajari contoh dari Yield to Maturity. Dengan begitu, kamu bisa membuat prediksi tingkat pengembalian hingga akhir masa jatuh tempo.
Baca juga: Apa Itu Yield Obligasi? Ketahui Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhinya!
Pengertian Yield to Maturity
Yield to Maturity (YTM) adalah penghitungan yang menunjukan imbal hasil atau tingkat pendapatan yang investor peroleh dari hasil investasi surat berharga hingga periode jatuh tempo. Tingkat pengembalian dana atau pendapatan investor ini tersaji dalam berupa persentase. Kamu perlu ingat bahwa yield berbanding terbalik dengan pergerakan harga.
Jika harga obligasi naik, maka persentase profit investor turun. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Untuk memperkirakan ini, kamu harus mengetahui beberapa faktor penting, antara lain return per tahun, nilai nominal, harga beli obligasi, hingga tenor atau jangka waktu obligasi.
Seringkali, orang menganggap YTM itu serupa dengan current yield. Padahal, perhitungan ini dapat menjadi acuan prediksi tingkat persentase profit investor dalam periode yang lebih lama hingga investor ingin menjual asetnya. YTM berfungsi sebagai acuan perbandingan dengan kondisi ideal sebuah produk surat berharga dalam kondisi yang sebenarnya.
Baca juga: Jadwal SBN – Surat Berharga Negara [Update 2022]
Cara Menghitung Yield to Maturity
Untuk mempelajari cara menghitungnya, kamu dapat mempelajari rumus perhitungan melalui penjelasan pada gambar berikut ini.
Contoh Yield to Maturity
Sebagai contoh, kamu membeli obligasi Rp1.000.000 dengan imbal hasil 5% per tahun. Periode obligasi tersebut memiliki periode tenor 2 tahun. Untuk membelinya, kamu membayar Rp1.054.520 Jika investor memegang obligasi sampai masa jatuh tempo, maka berapa persentase imbal hasil saat jatuh tempo 2 tahun?
YTM = (50.000 + (1.054.520 – 1.000.000) : 2) : (1.054.520 + 1.000.000) : 2)
= 77.260 : 1.270.260
= 0,06%
Kesimpulan
Yield to maturity (YTM) adalah persentase yang menunjukan perhitungan imbal hasil atau tingkat pendapatan investor dari hasil investasi surat berharga hingga periode jatuh tempo tertentu. Penghitungan persentase ini dapat menjadi gambaran dalam memperkirakan imbal hasil yang investor peroleh selama periode investasi.
YTM berfungsi untuk mengetahui tingkat yield ideal sebuah produk surat berharga dalam periode tertentu hingga investor menukarkan asetnya. Dengan mengetahui rumus perhitungan persentase ini, kamu dapat memperkirakan potensi keuntungan hingga masa jatuh tempo atau periode investasimu.
Jika kamu tidak mau repot menghitung potensi keuntungan secara manual setiap ingin berinvestasi, maka kamu dapat mulai berinvestasi reksadana di tanamduit. Aplikasi tanamduit adalah aplikasi penyedia layanan investasi emas, reksadana, dan SBN yang sudah berizin dan berada di bawah pengawasan OJK. Kamu juga bisa berinvestasi obligasi berupa Surat Berharga Negara (SBN) setiap periode penawaran. Jangan khawatir, Kementerian Keuangan RI sudah mempercayakan tanamduit sebagai Mitra Distribusi (Midis) sejak 2018, awal perilisan SBN Online. Yuk, download aplikasi tanamduit sekarang dan mulai investasi sekarang!