Rejeki Seret ?
Pernah tidak kamu merasa sudah kerja dari jam 6 pagi sampai 10 malam, nyaris 24 jam, tapi penghasilan segitu-gitu aja bahkan sering menurun?
Pertanyaannya, kok bisa rejeki seret padahal sudah bekerja keras?
, sering kali tanpa kita sadari, kita telah membelakangi Tuhan, memunggungi Tuhan, sombong terhadap Tuhan.
Terkadang kita tuh terlalu berbangga diri pada kemampuan sendiri. Misalnya, “Ah, saya hanya perlu bekerja keras, pasti penghasilan saya nanti bakalan meningkat.”
Kita terlalu percaya bahwa dengan kerja-kerja-kerja pasti akan meningkatkan rejeki. Namun, seringkali dari aktifitas bekerja tersebut, kita memunggungi Allah. Misalnya karena fokus kerja sampai-sampai lupa sholat.
Padahal, kalau dipikir-pikir ngapain kerja mati-matian kalau pemberi rezeki itu sendiri kita jauhi? Rugi dong kerja-kerja-kerja, nggak bakal datang rejekinya, toh pemberinya dijauhi.
Logikanya kan gitu ya... Jadi kudu gimana?
Saat waktunya sholat, ayo sholat. Tinggalkan pekerjaan sejenak lalu mulai merayu Allah. Nggak ada ruginya, beruntung iya.
Saya pribadi sering merasakan. Rezeki kok seret padahal sudah kerja sehari semalam sampai mengurangi waktu tidur.
Oh ternyata, saya kurang dzikir, kurang sedekah, kurang sholat dhuha, kurang sholat tahajjud, kurang baca Al-Qur’an.
Intinya, ketika seret rezeki, yuk muhasabah diri, barangkali kita sedang jauh dari Sang Maha Pemberi.
Saya sering mendengar dari orang-orang sukses. Mereka selalu mengatakan, “Jika mau urusanmu di dunia lancar. Lancarkan juga urusanmu dengan Allah. Karena Allah-lah yang melancarkan urusan duniamu.”
Saya juga sering mendengar orang-orang hebat mengatakan, “Jika kamu ingin sukses. Lakukanlah ini:
Menyegerakan sholat
Sodaqoh
Baca Al-Quran
Dhuha
Tahajjud.”
Jadi. Kamu merasa tidak ada peningkatan dalam penghasilan walau sudah banting tulang, bahkan cenderung turun?
Jangan putus asa dulu, bisa jadi itu salah satu cara Tuhan menyapamu agar engkau lebih mendekatkan diri pada-Nya. Mungkin engkau masih terlalu jauh dariNya, sehingga Allah memanggilmu dengan cara tersebut.
Karena seringkali kita baru mengingat Tuhan ketika diberi ujian berat, salah satunya ujian soal uang.
Yuk muhasabah diri. Eratkan kembali hubungan antara kamu dan Tuhan. Jangan sampai saya, kamu, dan kita semua menjadi golongan yang dilupakan Tuhan. Naudzubillah Min Dzalik.
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu